Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

tips@iainmadura.ac.id

Mahasiswa TIPS Angkatan 2023 Kunjungi Museum Mandhilaras untuk Perdalam Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal

  • Diposting Oleh Genesis_web
  • Jumat, 28 November 2025
  • Dilihat 60 Kali
Bagikan ke

Pamekasan — Mahasiswa TIPS Angkatan 2023 melakukan kunjungan akademik ke Museum Mandilaras, Pamekasan, sebagai bagian dari Pembelajaran Luar Kelas (PLK) serta upaya memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal sebagai sumber belajar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 November 2025. Dosen pendamping sekaligus dosen pengampu mata kuliah Perencanaan dan Inovasi Pembelajaran IPS, Bapak Agung Dwi Bahtiar El Rizaq, M.Pd., menjelaskan agar mahasiswa membiasakan untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya sebagai sumber belajar, khususnya sebagai calon guru, mahasiswa Angkatan 2023 diharapkan mampu memanfaatkan objek di museum sebagai sumber ketika menjalankan proses pembelajaran. Dosen pengampu mata kuliah juga menambahkan “Harapan utamanya adalah mahasiswa memiliki kompetensi dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran berbasis potensi lokal yang dimiliki.” Ujarnya.


Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan  yaitu, Ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Dr. A. Fatikhul Amin Abdullah,  M.Pd.  yang telah memberikan izin pelaksanaan, serta pengelola Museum Mandhilaras yang telah menyediakan layanan, informasi, dan pendampingan terkait koleksi museum. Perencanaan kunjungan sendiri sudah dimulai sejak pelaksanaan pekan UTS, mempertimbangkan pentingnya mahasiswa mengenali potensi lokal di sekitar kampus. Sesi kunjungan ini berlangsung selama 60 menit dengan fokus pemahaman terhadap koleksi bersejarah yang tersedia.
Museum Mandhilaras dipilih sebagai lokasi PLK dikarenakan memiliki keragaman objek bersejarah yang relevan dengan pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Pilihan objek Sejarah di museum menjadi sangat relevan apabila digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Keragaman yang dimiliki oleh museum menjadi alternatif pilihan mahasiswa dalam menentukan benda yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Selain mahasiswa memahami nilai historis yang ada di madura, mahasiswa juga mendapat wawasan terkait potensi dalam memanfaatkan benda tersebut sebagai sumber belajar.,” terang dosen pendamping.

Selama kegiatan, mahasiswa mendapatkan pendampingan langsung dari petugas museum melalui penjelasan secara detail mengenai koleksi dan nilai historis yang terkandung di dalamnya. Dosen pendamping juga turut memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa. Kesan positif terlihat selama aktivitas berlangsung. Mahasiswa tampak antusias dalam memahami berbagai koleksi musem, terlihat dari kegiatan mendokumentasikan koleksi, mencermati penjelasan pemandu, serta mengajukan berbagai pertanyaan untuk pendalaman materi.

Sebagai pesan penutup, dosen pendamping menekankan pentingnya mengangkat potensi di sekitar sebagai bagian dari praktik pembelajaran. “Hal penting yang perlu dimiliki mahasiswa adalah wawasan tentang pentingnya mengangkat potensi yang ada di sekitarnya sebagai sumber belajar. Keragaman potensi yang ada disekitar kita menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak perlu mengangkat materi yang jauh dan tidak dipahami konteksnya oleh siswa.” Pungkasnya (Din)