Outbound Mahasiswa Tadris IPS Hadirkan Pembelajaran Outdoor Learning, Antusiasme Tinggi Warnai Kegiatan
- Diposting Oleh Genesis_web
- Sabtu, 13 Desember 2025
- Dilihat 4 Kali
Pamekasan — Jumat (12/12/2025), kegiatan outbound yang digagas langsung oleh dosen pengampu, Ibu Sinta Oktafiana, berlangsung meriah di lapangan depan Gedung Pascasarjana. Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB ini diikuti oleh mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) angkatan 2023 dan 2024, serta mendapat dukungan penuh dari sembilan panitia pelaksana.
Panitia diketuai oleh Fifinatul Maghfiroh, dengan Imro’atul Mufidah sebagai sekretaris. Susunan panitia lainnya meliputi Wahyu sebagai co-acara, Khairul Rijal dan Vardin Malika sebagai wakil keacaraan, serta divisi perlengkapan yang diisi oleh Abd Karim Yakin, Sofyan Ali, dan Dwi Faizal. Sementara itu, dokumentasi kegiatan (dekdok) ditangani oleh Firdi Hidayah. Persiapan kegiatan telah dilakukan sejak H-7, memastikan seluruh rangkaian berjalan lancar.
Outbound yang ditetapkan berlokasi di lapangan depan Gedung Pascasarjana ini merupakan bagian dari desain pembelajaran yang ditekankan oleh Ibu Sinta. Selama kegiatan berlangsung, seluruh proses berjalan tertib, dinamis, dan penuh keceriaan. Para mahasiswa tampak sangat antusias mengikuti setiap rangkaian aktivitas yang telah disusun panitia.
Dalam keterangannya, Ibu Sinta menjelaskan tujuan utama pelaksanaan outbound ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebagai formalitas akademik, melainkan bagian integral dari pendekatan pembelajaran yang ingin ditanamkan kepada mahasiswa.
“Outbound ini dirancang sebagai bentuk pembelajaran outdoor learning yang sangat efektif untuk meningkatkan kekompakan dan sensitivitas sosial. Sensitivitas yang saya maksud adalah kemampuan mahasiswa untuk peka terhadap sesama, bekerja sama, dan memecahkan masalah melalui langkah-langkah yang tepat. Pemenang di sini sebenarnya hanya simbolis, karena yang penting adalah bagaimana proses mereka belajar merangkai strategi untuk mencapai tujuan. Saya melihat bahwa kegiatan ini bukan sekadar kebutuhan UAS, tetapi tentang bagaimana mendesain pembelajaran kelas besar yang memberi pengalaman nyata melalui aktivitas-aktivitas yang menstimulasi kemampuan pemecahan masalah,” ujar Ibu Shinta.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan. Selain memperkuat kekompakan, outbound juga memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar strategi pemecahan masalah secara langsung di lapangan. Hingga kegiatan berakhir, seluruh rangkaian berjalan lancar dan meninggalkan kesan positif bagi peserta maupun panitia.
Outbound ini menjadi salah satu inovasi pembelajaran yang memperlihatkan komitmen Ibu Sinta dalam menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna, aplikatif, dan menyentuh aspek sosial mahasiswa di luar ruang kelas. (Din)